1.
Identifikasi
variabel lingkungan eksternal dan internal bisnis
1.1
Variabel
utama dalam lingkungan masyarakat internasional
1.1.1
Variabel lingkungan ekonomi
Lingkungan
ekonomi memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan pendapatan riil,
tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan pola
pengeluaran konsumen. Variabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi
keberhasilan bisnis diantaranya adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat
penghasilan yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja masyarakat,
suku bunga primer, laju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran
pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat
produktivitas pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham,
kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang
dan jasa, perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal,
kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-organisasi dunia.
1.1.2
Variabel lingkungan teknolog
Teknologi
merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling
cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan perusahaan terutama dalam hal pengembangan produk karena
kita hidup dan bekerja dalam abad teknologi informasi, sehingga penggunaan
teknologi merupakan kunci keseharian dalam bekerja. Banyak orang meyakini bahwa
keunggulan daya saing melalui teknologi akan menjadi kunci pendorong bagi organisasi
beberapa tahun mendatang karena pengaruh komputer dan teknologi informasi terus
meluas dalam proses manufakturing dan pelayanan.Sehingga perusahaan yang
terdiri dari pihak manajemen, karywawan maupun konsumen harus berupaya untuk
terus mengikuti dan memahami setiap langkah perkembangan dan perubahan yang
terjadi dalam bidang teknologi ini. Terdapat dua kategori umum dari teknologi
yang berhubungan dengan bisnis.
1.1.3
Variabel lingkungan politik dan hukum
Lingkungan
ini mengenai hubungan antara perusahaan dengan pemerintahan, ketika terdapatnya
kestabilan politik dan kebijakan pemerintah (regulasi pemerintah) yang sesuai
dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktifitas organisasi
bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan
perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan
pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal
pengelolaan sumber daya manusia. Lingkungan politik dan hukum suatu negara
menjadi salah satu faktor petimbangan bagi perusahaan internasional untuk
berinvestasi di suatu negara lain. Tidak ada perusahaan yang ingin membuka
perusahaan di negara lain kalau hubungan dagang dengan negara tersebut tidak
stabil.
1.1.4
Variabel lingkungan sosial kultur
Lingkungan
sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristik demografi
(jenis kelamin, usai, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, dll)
dari masyarakat dimana sebuah perusahaan beroperasi. Proses sosial-budaya
menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang bisa dihargai dan
diterima oleh masyarakat. Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam
negara yang sama dan dapat berubah-ubah sepanjang waktu. Perusahaan perlu
memperhatikan adanya perubahan sosial budaya dengan menyesuaikan strategi
bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan
selera konsumen. Sebagai contoh masyarakat yang saat ini sangat menyukai produk
teknologi yang praktis sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi
pemasarannya, misalnya dengan memproduksi telepon gengam yang bisa mencakup
kamera, video, email dan software yang mendukung dalam melakukan pekerjaan.
1.2
Variabel
utama lingkungan masyarakat domestik dan lokasi bisnis
1.2.1
Variabel kekuatan dukungan ekonomi
Kekuatan
Ekonomi yaitu mengatur pertukaran material, uang, energi, dan informasi. Contoh
: ketika suku bunga meningkat, dana yang dibutuhkan untuk ekspansi modal
menjadi lebih mahal atau tidak tersedia. Juga ketika suku bunga naik,
pendapatan yang dapat dibelanjakan maupun permintaan terhadap barang, menurun.
Ketika harga saham meningkat, ketertarikan atas saham sebagai sumber modal
untuk pengembangan pasar meningkat. Begitu juga ketika pasar meningkat,
kekayaan konsumen dan bisnis bertambah. Rendahnya nilai dolar memberikan keuntungan
pada ekonomi AS dalam banyak hal. Pertama, hal ini membantu menghindari risiko
deflasi di AS dan juga mengurangi defisit perdagangan AS. Selain itu, rendahnya
nilai dolar meningkatkan penjualan luar negeri dan laba perusahaan domestik,
terima kasih atas keuntungan yang disebabkan oleh dolar, dan mendorong negara
asing untuk menurunkan suku bunga dan mengendurkan kebijakan fiskal mereka,
yang memacu ekspansi ekonomi dunia.
1.2.2
Variabel kekuatan teknologi
Kekuatan
Teknologi yaitu menghasilkan penemuan pemecahan masalah. Internat berperan
sebagai mesin ekonomi nasional dan bahkan global yang mendorong produktivitas,
suatu faktor penting dalam kemampuan suatu negara dalam meningkatkan standar
hidup; dan ia menghemat miliaran dolar uang perusahaan untuk biaya distribusi
dan transaksi dari penjualan langsung menjadi sistem mandiri (self-service
system). Internet menubah sifat dasar peluang dan ancaman dengan mengubah
siklus hidup produk, meningkatkan kecepatan distribusi, menciptakan produk dan
jasa baru, menghapus keterbatasan dari pasar geografis tradisional, dan
mengubah sejarah trade-off antara standarisasi dan fleksibilitas produksi. Untuk
memanfaatkan e-commerce secara efektif, sejumlah organisasi menciptakan dua
posisi baru dalam perusahaannya: direktur informasi (chief information
officer—CIO) dan direktur teknologi.
1.2.3
Variabel kekuatan politik-hukum
Kekuatan
hukum politik yaitu mengalokasikan kekuasaan
dan menyediakan pemaksaan dan perlindungan hukum dan aturan-aturan. Pemerintah
negara federal, bagian, lokal, dan asing adalah pembuat peraturan utama,
deregulator, pemberi subsidi, pemilik, dan pelanggan organisasi. Faktor
politik, pemerintah, dan hukum, oleh karenanya, dapat menjadi peluang atau
ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Untuk perusahaan dan
industri baru yang bergantung pada kontrak pemerintah atau subsidi, ramalan
politik dapat menjadi bagian yang paling penting dalam audit eksternal.
Perubahan dalam undang-undang paten, peraturan antimonopoli (antitrust), tarif
pajak, dan aktivitas lobi dapat memengaruhi perusahaan secara signifikan. Meningkatnya
keterkaitan global antara ekonomi, pasar, pemerintah, dan organisasi
mengharuskan perusahaan untuk memikirkan pengaruh variabel politik terhadap
formulasi dan implementasi strategi yang kompetitif. Peramalan politik dapat
menjadi penting dan kompleks untuk perusahaan multinasional yang mengandalkan
negara lain untuk sumber daya alam, fasilitas, distribusi produk, bantuan
khusus, atau pelanggan. Penyusun strategi harus memiliki keterampilan yang
memungkinkan untuk menghadapi lebih banyak masalah menyangkut hukum dan politik
dibanding penyusun strategi masa sebelumnya.
1.2.4
Variabel kekuatan sosial kultur
Kekuattan
Sosikultural yaitu mengatur nilai-nilai adat istiadat dan kebiasaan lingkungan.
Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh besar
terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil,
besar, berorientasi laba dan nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan
ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variable sosial,
budaya, demografi, dan lingkungan. Tren sosial, budaya, demografi, dan
lingkungan membentuk orang Amerika hidup, bekerja, berproduksi, dan
mengonsumsi. Tren baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda dan akibatnya,
kebutuhan akan barang yang berbeda, jasa yang berbeda, dan strategi yang
berbeda. Tren tentang orang Amerika yang semakin tua adalah berita baik bagi
restoran, hotel, maskapai penerbangan, kapal pesiar, tur, tempat
peristirahatan, taman hiburan, produk dan jasa mewah, kendaraan rekreasi,
pembangun rumah, dll. Orang Amerika yang lebih tua tertarik khususnya kepada
pelayanan kesehatan, jasa keuangan, travel, pencegahan kriminal dan hiburan.
1.3
Variabel
lingkung kerja (Task Enviroment)
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan
manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan,namun
lingkungan kerja mempunyai pengaruh lansung terhadap para karyawan yang
melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja adalah suasana dimana
karyawan melakukan aktivitas setiapharinya. Lingkungan kerja yang kondusif
memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal.
Jika karyawan menyenagi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan
tersebut akan betah ditempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu
kerja dipergunakan secara efektif. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai
akan dapat menurunkan kinerja karyawan.
·
Jenis Lingkungan Kerja
Secara garis
besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu :
1.
Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu:
·
Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan
pegawai seperti pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya.
·
Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga
disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya temparatur,
kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik, bau
tidak sedap, warna dan lain-lain.
Untuk dapat
memperkecil penguruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama
harus mempelajari manusia, baik mengenal fisik dan tingkah lakunya, kemudian
digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
2.
Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan
sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Perusahaan hendaknya dapat
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antar tingkat atasan, bawahan
maupun yang memiliki status yang sama. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah
suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri (Nitisemito,
2000:171). Jadi lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan kelompok
lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
·
Manfaat Lingkungan Kerja
Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah
kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara itu,
manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi
adalah pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat, yang artinya pekerjaan
diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yagn ditentukan.
Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan
menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi.
2.
kegiatan dalam pengamatan lingkungan eksternal
Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan merupakan suatu proses dasar
bagi setiap organisasi untuk memperoleh data atau informasi, dimana informasi
tersebut akan digunakan untuk mendefinisikan hal-hal baru yang berkaitan dengan
kompetisi dengan pihak luar serta untuk menentukan keputusan penting yang harus
diambil bagi organisasi. Secara umum, lingkungan suatu organisasi dapat
dibedakan kedalam dua kelompok besar, yaitu lingkungan internal dan eksternal.
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan
eksternal yang komplek, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap strategi
keputusan yang diambil yang bertujuan untuk memenangkan kompetisi bisnis.
2.1
mengidentifikasi faktor-faktor strategi eksternal
Faktor-faktor strategi dari lingkungan eksternal
perusahaan merupakan kecenderungan lingkungan yang penting dipertimbangkan yang
mempunyai medium peluang terjadinya tinggi dan medium pengaruhnya tinggi
terhadap perusahaan. Isu matriks prioritas dapat digunakan untuk membantu para
manajer memutuskan kecenderungan mana yang hanya diamati (prioritas rendah) dan
mana yang harus dimonitor sebagai faktor-faktor strategis (prioritas tinggi).
Kecenderungan-kecenderungan lingkungan ini dipertimbangkan menjadi
faktor-faktor strategis perusahaan kemudian diketegorikan sebagai
peluang-peluang dan ancaman-ancaman untuk dimasukan dalam formulasi strategi.
2.2
mengidentifikasi keuntungan
Manajemen strategi merupakan
serangkaian proses pengambilan keputusan strategis, yaitu keputusan yang
bersifat jangka panjang, menyeluruh, dan prioritas. Strategi ini sangat penting
karena dapat mempengaruhi arah jalannya perusahaan secara menyeluruh. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang, menyeluruh dan
prioritas ini tentu sangat tidak diharapkan karena dapat merusak stabilitas dan
mengancam kelangsungan perusahaan. Untuk itu, diperlukan kajian secara mendalam
dalam merumuskan keputusan strategis ini.
Proses perumusan keputusan strategi
tidaklah cukup dilakukan dengan hanya mengkaji sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kapabilitasnya. Kajian secara mendalam mengenai kondisi
lingkungan dan peluang-peluang yang ada tentu dibutuhkan. Tidak hanya itu,
mengingat kondisi perekonomian yang pasang surut di Indonesia saat ini tentu
perubahan dan perkembangan pada masa mendatang yang akan dialami oleh seluruh
organisasi bisnis dan perusahaan harus turut diperhitungkan
maka
dengan ada nya manajement yang baik maka suatu perusahaan akan memperoleh
keuntungan yang tinggi.
2.3 menilai adanya peluang
a. Opportunities(Peluang) :
Faktor-faktor eksternal yang dapat memberikan peluang (opportunities) antara lain :
a. Diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang otonomi daerah memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemda Tk.I dan Pemda Tk.II. Hal ini juga berimplikasi pada peluang untuk peningkatan kinerja dan kapasitas PMI Daerah dan Cabang untuk lebih inisiatif dan kreatif dengan mengembangkan diri sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan mandiri.
Faktor-faktor eksternal yang dapat memberikan peluang (opportunities) antara lain :
a. Diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang otonomi daerah memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemda Tk.I dan Pemda Tk.II. Hal ini juga berimplikasi pada peluang untuk peningkatan kinerja dan kapasitas PMI Daerah dan Cabang untuk lebih inisiatif dan kreatif dengan mengembangkan diri sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan mandiri.
b.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta arus dan komitmen
kemanusiaan yang sangat berkembang pesat akhir-akhir ini, sangat berpengaruh
positif bagi arus kemajuan informasi dan komunikasi di semua tingkatan.
c.
Adanya dukungan dana maupun teknis dari Pemerintah, IFRC, ICRC , PNS, Bakornas/
Satkorlak/ Satlak, NGO, Perusahaan dan mitra kerja lainnya memberikan peluang
pada peningkatan kapasitas dan mobilisasi sumber daya dalam pelayanan PMI kepada
masyarakat.
d. Banyak kalangan profesional (dokter, ekonom, dosen, guru dll) serta pebisnis profesional/ pengusaha yang berpotensi untuk direkrut menjadi Pengurus atau Tenaga Sukarela.
e. Reputasi dan citra positif PMI masih mendapatkan tempat di hati masyarakat.
d. Banyak kalangan profesional (dokter, ekonom, dosen, guru dll) serta pebisnis profesional/ pengusaha yang berpotensi untuk direkrut menjadi Pengurus atau Tenaga Sukarela.
e. Reputasi dan citra positif PMI masih mendapatkan tempat di hati masyarakat.
2.4
Mencoba Mengetahui Kecenderungan
Model lima kekuatan porter tentang
analisi kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk
mengembangkan strategi di banyak industry. Porter menyarankan bahwa peluang dan
ancaman dapat diidentifikasi dengan lima karakteristik dasar.
1.
Persaingan antar perusahaan saingan.
2.
Potensi masuknya pesaing baru.
3.
Potensi pengembangan produk-produk pengganti.
4.
Daya tawar pemasok.
5.
Daya tawar konsumen
Tiga langkah berikut untuk menggunakan
Model Lima Kekuatan Porter dapat menunjukkan bagaimana persaingan di suatu
industri tertentu sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memperoleh laba
yang masuk akal:
1) Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan
kompetitif yang mempengaruhi perusahaan.
2) Evaluasi
seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi perusahaan.
3) Putuskan
apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut cukup untuk membuat
perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di inustri saat ini.