Cari-cari Disini

Rabu, 01 November 2017

ENVIRONMENTAL SCANNING

     1.      Identifikasi variabel lingkungan eksternal dan internal bisnis
1.1    Variabel utama dalam lingkungan masyarakat internasional
1.1.1        Variabel lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan pendapatan riil, tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan pola pengeluaran konsumen. Variabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis diantaranya adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer, laju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat produktivitas pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham, kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang dan jasa, perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-organisasi dunia.
1.1.2        Variabel lingkungan teknolog
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan terutama dalam hal pengembangan produk karena kita hidup dan bekerja dalam abad teknologi informasi, sehingga penggunaan teknologi merupakan kunci keseharian dalam bekerja. Banyak orang meyakini bahwa keunggulan daya saing melalui teknologi akan menjadi kunci pendorong bagi organisasi beberapa tahun mendatang karena pengaruh komputer dan teknologi informasi terus meluas dalam proses manufakturing dan pelayanan.Sehingga perusahaan yang terdiri dari pihak manajemen, karywawan maupun konsumen harus berupaya untuk terus mengikuti dan memahami setiap langkah perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi ini. Terdapat dua kategori umum dari teknologi yang berhubungan dengan bisnis.


1.1.3        Variabel lingkungan politik dan hukum
Lingkungan ini mengenai hubungan antara perusahaan dengan pemerintahan, ketika terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah (regulasi pemerintah) yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktifitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia. Lingkungan politik dan hukum suatu negara menjadi salah satu faktor petimbangan bagi perusahaan internasional untuk berinvestasi di suatu negara lain. Tidak ada perusahaan yang ingin membuka perusahaan di negara lain kalau hubungan dagang dengan negara tersebut tidak stabil.

1.1.4        Variabel lingkungan sosial kultur
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristik demografi (jenis kelamin, usai, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, dll) dari masyarakat dimana sebuah perusahaan beroperasi. Proses sosial-budaya menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang bisa dihargai dan diterima oleh masyarakat. Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam negara yang sama dan dapat berubah-ubah sepanjang waktu. Perusahaan perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya dengan menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh masyarakat yang saat ini sangat menyukai produk teknologi yang praktis sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misalnya dengan memproduksi telepon gengam yang bisa mencakup kamera, video, email dan software yang mendukung dalam melakukan pekerjaan.





1.2    Variabel utama lingkungan masyarakat domestik dan lokasi bisnis
1.2.1        Variabel kekuatan dukungan ekonomi
Kekuatan Ekonomi yaitu mengatur pertukaran material, uang, energi, dan informasi. Contoh : ketika suku bunga meningkat, dana yang dibutuhkan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia. Juga ketika suku bunga naik, pendapatan yang dapat dibelanjakan maupun permintaan terhadap barang, menurun. Ketika harga saham meningkat, ketertarikan atas saham sebagai sumber modal untuk pengembangan pasar meningkat. Begitu juga ketika pasar meningkat, kekayaan konsumen dan bisnis bertambah. Rendahnya nilai dolar memberikan keuntungan pada ekonomi AS dalam banyak hal. Pertama, hal ini membantu menghindari risiko deflasi di AS dan juga mengurangi defisit perdagangan AS. Selain itu, rendahnya nilai dolar meningkatkan penjualan luar negeri dan laba perusahaan domestik, terima kasih atas keuntungan yang disebabkan oleh dolar, dan mendorong negara asing untuk menurunkan suku bunga dan mengendurkan kebijakan fiskal mereka, yang memacu ekspansi ekonomi dunia.
1.2.2        Variabel kekuatan teknologi
Kekuatan Teknologi yaitu menghasilkan penemuan pemecahan masalah. Internat berperan sebagai mesin ekonomi nasional dan bahkan global yang mendorong produktivitas, suatu faktor penting dalam kemampuan suatu negara dalam meningkatkan standar hidup; dan ia menghemat miliaran dolar uang perusahaan untuk biaya distribusi dan transaksi dari penjualan langsung menjadi sistem mandiri (self-service system). Internet menubah sifat dasar peluang dan ancaman dengan mengubah siklus hidup produk, meningkatkan kecepatan distribusi, menciptakan produk dan jasa baru, menghapus keterbatasan dari pasar geografis tradisional, dan mengubah sejarah trade-off antara standarisasi dan fleksibilitas produksi. Untuk memanfaatkan e-commerce secara efektif, sejumlah organisasi menciptakan dua posisi baru dalam perusahaannya: direktur informasi (chief information officer—CIO) dan direktur teknologi.


1.2.3        Variabel kekuatan politik-hukum
Kekuatan hukum politik yaitu  mengalokasikan kekuasaan dan menyediakan pemaksaan dan perlindungan hukum dan aturan-aturan. Pemerintah negara federal, bagian, lokal, dan asing adalah pembuat peraturan utama, deregulator, pemberi subsidi, pemilik, dan pelanggan organisasi. Faktor politik, pemerintah, dan hukum, oleh karenanya, dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Untuk perusahaan dan industri baru yang bergantung pada kontrak pemerintah atau subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian yang paling penting dalam audit eksternal. Perubahan dalam undang-undang paten, peraturan antimonopoli (antitrust), tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat memengaruhi perusahaan secara signifikan. Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi, pasar, pemerintah, dan organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan pengaruh variabel politik terhadap formulasi dan implementasi strategi yang kompetitif. Peramalan politik dapat menjadi penting dan kompleks untuk perusahaan multinasional yang mengandalkan negara lain untuk sumber daya alam, fasilitas, distribusi produk, bantuan khusus, atau pelanggan. Penyusun strategi harus memiliki keterampilan yang memungkinkan untuk menghadapi lebih banyak masalah menyangkut hukum dan politik dibanding penyusun strategi masa sebelumnya.
1.2.4        Variabel kekuatan sosial kultur
Kekuattan Sosikultural yaitu mengatur nilai-nilai adat istiadat dan kebiasaan lingkungan. Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil, besar, berorientasi laba dan nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variable sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. Tren sosial, budaya, demografi, dan lingkungan membentuk orang Amerika hidup, bekerja, berproduksi, dan mengonsumsi. Tren baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda dan akibatnya, kebutuhan akan barang yang berbeda, jasa yang berbeda, dan strategi yang berbeda. Tren tentang orang Amerika yang semakin tua adalah berita baik bagi restoran, hotel, maskapai penerbangan, kapal pesiar, tur, tempat peristirahatan, taman hiburan, produk dan jasa mewah, kendaraan rekreasi, pembangun rumah, dll. Orang Amerika yang lebih tua tertarik khususnya kepada pelayanan kesehatan, jasa keuangan, travel, pencegahan kriminal dan hiburan.

1.3    Variabel lingkung kerja (Task Enviroment)
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan  proses produksi dalam suatu perusahaan,namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh lansung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja adalah suasana dimana karyawan melakukan aktivitas setiapharinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Jika karyawan menyenagi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah ditempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja karyawan.
·         Jenis Lingkungan Kerja 
Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu :
    1.      Lingkungan Kerja Fisik 
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:
·         Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai seperti pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya. 
·         Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya temparatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil penguruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama harus mempelajari manusia, baik mengenal fisik dan tingkah lakunya, kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
2.      Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antar tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status yang sama. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri (Nitisemito, 2000:171). Jadi lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.

·         Manfaat Lingkungan Kerja 
Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat,  yang artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yagn ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi.

2. kegiatan dalam pengamatan lingkungan eksternal
Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan merupakan suatu proses dasar bagi setiap organisasi untuk memperoleh data atau informasi, dimana informasi tersebut akan digunakan untuk mendefinisikan hal-hal baru yang berkaitan dengan kompetisi dengan pihak luar serta untuk menentukan keputusan penting yang harus diambil bagi organisasi. Secara umum, lingkungan suatu organisasi dapat dibedakan kedalam dua kelompok besar, yaitu lingkungan internal dan eksternal.

Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal yang komplek, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap strategi keputusan yang diambil yang bertujuan untuk memenangkan kompetisi bisnis.



2.1 mengidentifikasi faktor-faktor strategi eksternal
Faktor-faktor strategi dari lingkungan eksternal perusahaan merupakan kecenderungan lingkungan yang penting dipertimbangkan yang mempunyai medium peluang terjadinya tinggi dan medium pengaruhnya tinggi terhadap perusahaan. Isu matriks prioritas dapat digunakan untuk membantu para manajer memutuskan kecenderungan mana yang hanya diamati (prioritas rendah) dan mana yang harus dimonitor sebagai faktor-faktor strategis (prioritas tinggi). Kecenderungan-kecenderungan lingkungan ini dipertimbangkan menjadi faktor-faktor strategis perusahaan kemudian diketegorikan sebagai peluang-peluang dan ancaman-ancaman untuk dimasukan dalam formulasi strategi.
2.2 mengidentifikasi keuntungan
Manajemen strategi merupakan serangkaian proses pengambilan keputusan strategis, yaitu keputusan yang bersifat jangka panjang, menyeluruh, dan prioritas. Strategi ini sangat penting karena dapat mempengaruhi arah jalannya perusahaan secara menyeluruh. Kesalahan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang, menyeluruh dan prioritas ini tentu sangat tidak diharapkan karena dapat merusak stabilitas dan mengancam kelangsungan perusahaan. Untuk itu, diperlukan kajian secara mendalam dalam merumuskan keputusan strategis ini.
Proses perumusan keputusan strategi tidaklah cukup dilakukan dengan hanya mengkaji sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kapabilitasnya. Kajian secara mendalam mengenai kondisi lingkungan dan peluang-peluang yang ada tentu dibutuhkan. Tidak hanya itu, mengingat kondisi perekonomian yang pasang surut di Indonesia saat ini tentu perubahan dan perkembangan pada masa mendatang yang akan dialami oleh seluruh organisasi bisnis dan perusahaan harus turut diperhitungkan
            maka dengan ada nya manajement yang baik maka suatu perusahaan akan memperoleh keuntungan yang tinggi.

2.3 menilai adanya peluang
a.   Opportunities(Peluang) :
Faktor-faktor eksternal yang dapat memberikan peluang (opportunities) antara lain :
a.    Diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang otonomi daerah memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemda Tk.I dan Pemda Tk.II. Hal ini juga berimplikasi pada peluang untuk peningkatan kinerja dan kapasitas PMI Daerah dan Cabang untuk lebih inisiatif dan kreatif dengan mengembangkan diri sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan mandiri.
b.    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta arus dan komitmen kemanusiaan yang sangat berkembang pesat akhir-akhir ini, sangat berpengaruh positif bagi  arus kemajuan informasi dan komunikasi di semua tingkatan.
c.    Adanya dukungan dana maupun teknis dari Pemerintah, IFRC, ICRC , PNS, Bakornas/ Satkorlak/ Satlak, NGO, Perusahaan dan mitra kerja lainnya memberikan peluang pada peningkatan kapasitas dan mobilisasi sumber daya dalam pelayanan PMI kepada masyarakat.
d.    Banyak kalangan profesional (dokter, ekonom, dosen, guru dll) serta pebisnis profesional/ pengusaha yang berpotensi untuk direkrut menjadi Pengurus atau Tenaga Sukarela.
e.    Reputasi dan citra positif PMI masih mendapatkan tempat di hati masyarakat.

2.4 Mencoba Mengetahui Kecenderungan

Model lima kekuatan porter tentang analisi kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industry. Porter menyarankan bahwa peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan lima karakteristik dasar.
1.   Persaingan antar perusahaan saingan.
2.   Potensi masuknya pesaing baru.
3.   Potensi pengembangan produk-produk pengganti.
4.   Daya tawar pemasok.
5.   Daya tawar konsumen
Tiga langkah berikut untuk menggunakan Model Lima Kekuatan Porter dapat menunjukkan bagaimana persaingan di suatu industri tertentu sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang masuk akal:
1) Identifikasi berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan kompetitif yang mempengaruhi perusahaan.
2)    Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap elemen tersebut bagi perusahaan.

3)  Putuskan apakah kekuatan kolektif dari elemen-elemen tersebut cukup untuk membuat perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di inustri saat ini.

SWOT ANALISIS AND BUSSINESS STRATEGY

   1.      Pendahuluan beberapa pengertian:
1.1    Bisnis
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.

1.2    Strategy Bisnis
Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, p127) strategi bisnis adalah kebijakan dan pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan, khususnya, basis yang menjadi landasan di mana dia berusaha untuk membangun satu keuntungan bersaing.

Menurut Rahmat Dwi Jatmiko (2004, p135) strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik.

1.3    Manajemen Strategi
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.


1.4    Modal Manajemen Strategi
Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam modal manajemen strategi
1.      Merumuskan pernyataan visi dan misi
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan tentang pernyataan visi (Tripomo & Udan, 2005):
  1. Visi menunjukkan arah strategis;
  2. Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, buka bagaimana cara mencapainya;
  3. Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir (misalnya besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa juga berupa kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel dengan oktan tinggi);
  4. Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu langkah yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai visi yang diinginkan;
  5. Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasayakin bahwa organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
sebelum menyusun pernyataan visi dan misi, perlu dipahami adanya 3 unsur yang harus dimiliki perusahaan agar sukses, ialah:
  1. Sasaran bersama. Setiap karyawan dalam perusahaan biasanya akan bekerja spesialis pada bidangnya, perhatian tertuju pada rincian pekerjaan sendiri, tetapi setiap karyawan harus bekerja bersama-sama, dan mempunyai komitmen terhadap sasaran –misi- perusahaan. Tanpa ada sasaran bersama dan komitmen untuk mensukseskan sasaran tersebut, perusahaan tidak akan mampu bertahan.
  2. Nilai-nilai bersama. Ini adal;ah hal yang sangat penting walaupun seringkali sulit ditentukan. Dalam mencapai sasaran bersama, karyawan memerlukan nilai-nilai yang menuntun mereka dalam memperlakukan pekerjaannya dan memperlakukan karyawan satu dengan yang lain. Perusahaan yang mau maju perlu menegakkan budaya dalam perusahaan yang didasarkan pada kepercayaan dan partisipasi. Budaya perusahaan akan membantu tumbuhnya kreativitas dan produktivitas, serta meningkatkan karya karyawan maupun kehidupan mereka.
  3. Kehadiran kepemimpinan. Budaya perusahaan tidak dapat dipertahankan tanpa kepemimpinan. Karyawan yang bekerja diperusahaan yang maju dan produktif merasakan adanya hubungan pribadi dengan pimpinan perusahaan. Ini merupakan hubungan yang mengilhami komitmen terhadap visi perusahaan. Pemimpin merupakan penentu kualitas`lingkungan kerja (Wall, Solum & Sobol, 1999).

    2.      Menganalisis lingkungan eksternal dan internal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam perusahaan.
Lingkungan eksternal:
·         Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats)
·         Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum
Lingkungan internal:
·         Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
·         Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.

3.      Penyusunan dan pemilihan strategy agar tercapai ‘’bissiniss environmental sustainability’’


2.      Tahapan formulasi strategi
2.1    Tahap 1 : The Input Stage
Pada tahap input, semua informasi dasar mengenai faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi dirangkum oleh pembuat strategi.
2.1.1        Matriks eksternal faktor evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri di mana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Langkah-langkah tahapan kerja EFE Matriks sebagai berikut:
a.                  Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek eksternal yang mencakup opportunities (Peluang) dan threats (ancaman) bagi perusahaan.
critical success factors adalah faktor-faktor internal organisasi (sumber daya dan kompetensi) yang paling kritis atau yang paling penting dan mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam suatu industri sebagai alat utama untuk menangani peluang dan ancaman agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Dengan mengidentifikasi critical success factors secara tepat, akan diketahui kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenangkan persaingannya. Disamping itu perusahaan akan melakukan perbaikan-perbaikan kinerja organisasi terhadap kinerjanya yang kurang memuaskan.
b.        Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0.
c.         Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana
1 = Kelemahan utama;
2 = Kelemahan kecil;
3 = Kekuatan kecil;
4 = Kekuatan utama.
Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.
d.        Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
e.         Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara, skor total sebesar 1.0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.




2.1.2        Matriks internal factor evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor  internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE matriks sama dengan EFE matriks.
Langkah-langkah tahapan kerja IFE Matriks sebagai berikut:
a.         Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek internal yang mencakup Strength (Kekuatan) dan weakness (Kelemahan) bagi perusahaan. critical success factors adalah faktor-faktor internal organisasi (sumber daya dan kompetensi) yang paling kritis atau yang paling penting dan mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam suatu industri sebagai alat utama untuk menangani peluang dan ancaman agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Dengan mengidentifikasi critical success factors secara tepat, akan diketahui kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenangkan persaingannya. Disamping itu perusahaan akan melakukan perbaikan-perbaikan kinerja organisasi terhadap kinerjanya yang kurang memuaskan.

b.        Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0.
c.         Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana
1 = Kelemahan utama;
2 = Kelemahan kecil;
3 = Kekuatan kecil;
4 = Kekuatan utama.
Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.
d.        Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
e.    Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor  total 4.0


2.2    Tahap II The Matching Stage
Pada tahap pencocokan, pembuat strategi melakukan identifikasi sejumlah alternatif strategi dengan mencocokkan informasi input berupa faktor eksternal dan internal yang diperoleh pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi hanya dengan menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threat).
Langkah-langkah tahapan kerja TOWS/SWOT adalah sebagai berikut:
1.            Buat daftar peluang eksternal perusahaan.
trategi Kelemahan – Kesempatan (W dan O atau Mini – Maxi)
       Kesempatan yang telah diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan suatu perusahaan. Misalnya, jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dimiliki oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
2.            Buat daftar ancaman eksternal perusahaan.
Strategi Kelemahan – Ancaman (W dan T atau Mini – Mini)
       Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah keluar dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah mencairkan sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah – langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan – kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat. 

3.            Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.

   4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
5.  Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO.

6.      Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.
7.      Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST.
8.      Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT.


2.3 Tahap III : Decision Stage
Setelah tahap I dan tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga yaitu Decision Stage. Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakanQuantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode ini adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor kunci kesuksesan internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya.
Secara konseptual, tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang paling baik untuk di implementasikan. Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari: Key Factors, Strategic Alternatives, Weights, Attractiveness Score (AS), Total Attractveness Score (TAS), dan Sum Attrectivesess Score.

Langkah-langkah pengembangan QSPM adalah sebagai berikut:
1.        Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi yang di ambil dari metode EFE dan metode IFE.
2.        Memberi pembobotan pada masing-masing eksternal dan internal faktor kunci kesuksesan dengan jumlah keseluruhan bobot harus sebesar 1 seperti yang ada pada metode EFE dan IFE.
3.        Meneliti metode yang ada pada tahap analisis di perencanaan strategik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan sebelumnya oleh perusahaan.
4.        Menghitung Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang terpilih. Dengan cara meneliti masing-masing eksternal dan internal faktor kunci keberhasilan. Batasan nilai Attractiveness Score adalah 1 = tidak menarik; 2 = agak menarik; 3 = menarik; 4 = sangat menarik.
5.        Menghitung Total Attractiveness Score (TAS), di dapat dari perkalian bobot dengan Attractiveness Score (AS) pada masing-masing baris.
6.        Menghitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM. Nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggi adalah yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itulah yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. 

                   QSPM dengan I :
1.      Konsep AHP (Analytical Hierarchy Process)
merupakan metode Multicriteria Decision Making (MCDM) yang paling sering digunakan dan metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan memilih yang terbaik pada saat pengambilan keputusan memiliki beberapa tujuan, atau kriteria tertentu untuk pengambilan keputusan.

2.      Konsep Strategic Business Unit (SBU)
SBU didefinisikan sebagai suatu cara mengelola sebuah bisnis sehingga tiap unit menjual sekumpulan produk/jasa kepada sekumpulan pelanggan dalam persaingan dengan sekumpulan pesaing.


3.      Konsep Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selam 30 tahun terakhir.
Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler (1962:13) menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
     
3.1 Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingan dengan pesaingnya. Menurut Day dan Wensley (1998), identifikasi distinctive competencedalam suatu organisasi meliputi:
a.         Keahlian tenaga kerja, dan
b.         Kemampuan sumber daya
Dua faktor tersebut menyebabkan perusahaan ini dapat unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

3.2 Competitive Advantage. Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip berbisnis, yaitu produk dengan harga tinggi atau produk dengan biaya rendah, bukan kedua-duanya. Berdasarkan prinsip ini, Porter menyatakan terdapat tiga strategi generik, yaitu:
a.         Strategi Diferensiasi. Strategi ini cirinya adalah bahwa perusahaan mengambil keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda dengan produk yang lain. Dengan demikian, diharapkan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu.
b.         Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership). Cirinya adalah perusahaan lebih memperhitungkan pesaing dari pada pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi, maupun riset dapat ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari perusahaan lain.
3. 3    Strategi Fokus (Focus). Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh atau Diferensiasi.